Sabtu, 23 Desember 2017

YOBEL Targetkan Juara di Piala Beregong Cup 2017

Foto Milik Official YOBEL FC (JOGJA)

Bandung - YOBEL FC (Yogya-Belitung) klub futsal ternama asal Jogja kembali berlaga dalam Piala Beregong Cup 2017 sudah lama tak meraih gelar juara 1 kali ini Yobel optimis membawa pulang piala bergilir turnamen bergengsi antar mahasiswa Belitung se-pulau jawa tersebut. Nulul Huda selaku pengurus dari YOBEL FC mengaku klub binaanya tersebut sudah lama berlatih untuk menghadapi turnamen tersebut. "Kami terus latihan sekali dalam sepekan sejak awal musim hingga sekarang, bahkan mendekati laga jadwal latihan pemain kami perbanyak". Tandas Huda.

"Musim ini kami optimistis juara dan membawa pulang piala ke Jogja"  Ujar Dhenis salah satu pemain YOBEL FC yang terpilih untuk mengikuti laga bergengsi tersebut. Ia juga menambahkan bahwa pertandingan ini penting untuk membaca kekuatan lawan. Hal tersebut disampaikan oleh Dhenis dikarenakan pada awal musim 2018 mendatang YOBEL FC akan kembali berlaga dalam Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pelajar Belitong (IKPB) Cabang Yogyakarta.

Piala Beregong Cup 2017 yang berlangsung sejak 23-24 Desember tersebut merupakan turnamen yang diselenggarakan setiap akhir musim oleh Asrama Beregong Belitung Timur di Bandung. (23/17).

Sabtu, 16 Desember 2017

Aditya Resmi Menjadi Hokage ke-9 Asrama Betiong


Asrama Betiong - (12/17) Yogyakarta, Asrama Mahasiswa Belitung Timur "BETIONG" melakukan pelantikan terhadap ketua terpilih periode 2017/2018 Aditya Putra.

Mahasiswa PGSD Univeristas Sarjanawiyata Tamansiswa ini resmi menjadi Hokage ke-9 menggantikan Ery Masnain selaku Hokage ke-8 setelah mendapatkan 7 suara saat dilakukan pemungutan suara pada Minggu, 10 Desember 2017 lalu.

Meski dalam pelaksanaan sidang sempat berjalan alot bahkan sempat dilakukan pending selama 1 minggu namun tak mengurangi esensi dari proses pemilihan Hokage asrama betiong tersebut. Selain itu untuk keduakalinya mahasiswa UST menjadi Hokage, Hokage sebelumnya Ery Masnain juga merupakan mahasiswa UST dari program studi Manajemen.

Semoga Hokage ke-9 dapat mengeluarkan jurus-jurus rahasianya untuk membawa asrama Betiong menjadi lebih tinggi.

Selasa, 28 November 2017

Diguyur Hujan Seharian Asrama Betiong Alami Kebocoran


Yogyakarta, 29 November 2017 - Hujan lebat yang mengguyur sejak senin sore tak kunjung reda hingga selasa malam. Angin kencang serta kondisi cuaca yang cukup ekstrim tersebut disebabkan oleh badai siklon yang mengakibatkan beberapa wilayah di Yogyakarta seperti Gunung Kidul dan Bantul diterjang banjir yang berasal dari luapan sungai-sungai di sekitar wilayah tersebut.



Hingga berita ini diturunkan kawasan kota Jogja masih relatif aman meskipun terdapat genangan dibeberapa titik. Namun hujan lebat ini juga berdampak terhadap aset pemerintah kabupaten Belitung Timur yaitu, Asrama Mahasiswa "Betiong" di Yogyakarta. Beberapa titik di asrama mengalami kebocoran hingga menyebabkan rembesan air hujan masuk ke dalam kamar.



Memang sudah selayaknya aset pemerintah kabupaten Belitung Timur yang berdiri sejak tahun 2009 tersebut dilakukan renovasi karena sejak berdiri hanya dilakukan perawatan dan perbaikan kecil saja. Badai siklon yang diprediksi akan terus menerjang Yogyakarta hingga Rabu 29 November 2017 dapat dipastikan akan berdampak lebih buruk lagi terhadap kondisi bangunan asrama. Mahasiswa yang tinggal hanya mampu mengatasi kebocoran dengan sederhana yaitu dengan menadah air yang menetes dari atas plafon asrama menggunakan ember.

Senin, 25 September 2017

The Killer Penghisab Darah Penguasa Asrama (Kepinjit)

Asrama mahasiswa "Betiong" pada bulan april 2017 terasa sangat nyaman meskipun siang itu cuaca diluar begitu panas. Pasalnya beberapa orang baru saja memasang kipas angin magic pan bertenaga tornado untuk menyulap situasi yang gerah menjadi sejuk dalam hitungan satu, dua dan tiga. Semua menikmati kesejukan yang ada, hidup damai tentram dan tak ada ganguan sedikitpun.

Namun semuanya berubah ketika The Killer menyerang dan menghisab kebahagian setiap penghuni asrama dan perlahan mereka mulai menguasai asrama. Hadir tanpa permisi sang penghisab darah datang dengan membabi buta, menyerang warga sipil asrama. Hanya dalam hitungan hari The Killer menguasai lebih dari 20 % teritori yang sebelumnya dikuasai oleh kabinet pimpinan Ery Masnain.

Berperang dengan cara bergeriliya membuat The Killer sulit untuk dilumpuhkan. Alih-alih melemah kekuatan mereka bertambah berkali-kali lipat, menggunakan sarana dan prasarana yang ada untuk berkembang biak guna memperbanyak jumlah untuk memperkuat pertahanan. The Killer menyerang siapa saja tua, muda, kurus, gemuk semuanya menjadi sasaran empuk.

Namun pada awal September 2017 beberapa warga sipil yang menjadi korban berhasil menemukan markas persembunyian The Killer. Sungguh luar biasa ternyata selama ini mereka begitu dekat dengan warga sipil asrama, pantas saja serangan itu nyaris ada setiap saat, terutama di malam hari. Sejak tempat persembunyiannya diketahui kini jumlah The Killer menurun drastis dan tak ada lagi terdengar serangan meskipun tak jarang masih ada warga sipil yang menjadi korban kebrutalan The Killer sang penghisab darah.

Jumat, 22 September 2017

Nunggak bayar asrama, dosa dan derita.

Asrama Mahasiswa Belitung Timur "Betiong" Yogyakarta. Merupakan salah satu asrama mahasiswa daerah yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten Belitung Timur. Asrama mahasiswa yang berdiri sejak tahun 2009 tersebut kini dihuni oleh sekitar 25 orang mahasiswa yang berasal dari beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Belitung Timur.

Asrama yang memiliki 11 kamar ini, memiliki otonomi sendiri berkaitan dengan tetek bengek keuangan rumah tangganya. Dana yang dihimpun dari setiap anggota disusun sedemikian rupa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Asrama (APBA) guna memenuhi operasional asrama setiap bulannya selama satu tahun penuh.

Karena sejak diresmikan asrama ini belum pernah mendapatkan aliran dana khusus (dansus) dari pemerintah kabupaten Belitung Timur untuk mebiayai operasional asrama. Selama ini yang ada hanyalah dana sumbangan dari pejabat yang baru terpilih. Uang sumbangan itu dianggap oleh petinggi asrama sebagai sedekah, karena tidak pernah ada hitam diatas putih yang menjelaskan uang itu darimana dan harus dipergunakan untuk apa.

Akan tetapi dana itu bukanlah dana siluman, dan ditatanan kabinet asramapun uang itu dipisahkan dari APBA (Anggaran Pendapatan dan Belanja Asrama). Dana tersebut dipisahkan dari APBA dan tidak dipergunakan untuk memenuhi biaya operasional. Berdasarkan rapat khusus anggaran (RKA) dana sedekah dari pejabat daerah tersebut disepakati untuk dipergunakan memperbaiki, menambah dan melengkapi sarana prasarana yang ada di asrama.

Dana yang dihimpun dari anggota setiap bulannya Rp. 80.000/anggota. Selama satu tahun setiap anggota akan menyerahkan dana fardu tersebut sebesar Rp. 960.000/anggota dan asrama akan meraup pendapatan -+ 20 juta/tahun. Dana tersebut akan dibahas dalam RAPBA (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Asrama) dan akan diketuk palu oleh ketua terpilih.

Namun menghimpun dana fardu dari anggota bukanlah perkara yang mudah karena tidak semua anggota asrama taat terhadap aturan yang berlaku. Ada yang telat membayar, ada yang nunggak diluar batas waktu yang ditentukan ada pula yang malah mengajukan pinjaman dana untuk membayar dana fardu tersebut.

Tak ayal sering terjadi perdebatan dalam rapat kabinet pengurus dan anggota. sudah barang tentu yang berselih ialah pihak yang taat aturan dan pihak yang melanggar. Berbagai macam alasan dilontarkan ada yang pura-pura lupa, ada yang sengaja menunda pembayaran, dan ada yang beralasan memiliki kendala financial karena baru saja dirampok oleh kampus tempat para anggota menimba ilmu. 

Berbagai alasan yang dilontarkan pengurus dan anggota di atas, ada yang benar dan ada juga yang mengada-ada. Namun asrama sepertinya memiliki sifat al-afwu (pemaaf) terhadap pengurus dan anggota berkenaan dengan pembayaran dana fardu. Namun jika dilihat lebih jauh lagi sebetulnya para pengurus dan anggota asrama tidak perlu berdebat tentang dana fardu tersebut jikalau ada aliran dana dari pemerintah yang dikhususkan untuk membantu pembiayaan operasional asrama seperti, listrik, gas, air, uang kebersihan dll.

Dulu di saat akhir kabinet tahun 2015-2016 pengurus dan anggota sempat dijanjikan oleh orang nomer satu dinegeri kami, akan diusahakan untuk pemberian dana bantuan khusus untuk biaya operasional asrama. Namun memasuki tahun kedua janji tinggallah janji yang tak kunjung ditepati hingga  saat ini.

Banyak pihak memang yang mempertanyakan kenapa asrama diberikan otonomi sendiri berkaitan dengan keuangan. Namun pihak berwenang menjawab bahwa seluruh pengurus dan anggota kabinet asrama sudah sangat beruntung dapat menduduki fasilitas yang diberikan oleh pihak berwenang. Kalau-kalau pihak berwenang juga yang harus memberikan dana operasional nampaknya, enak sekali para pengurus dan anggota kabinet asrama. Hanya goyang-goyang kaki menikmati fasilitas yang diberikan secara cuma-cuma.

Silahkan saudara-saudari menilainya sendiri, tulisan ini hanyalah opini belaka yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Namun meskipun tidak ada dana khusus dari pihak berwenang nampaknya, kabinet asrama masih mampu membiayi operasional asrama walau agak sedikit ngos-ngosan dan butuh tenaga ekstra karena harus melalui proses cek-cok terlebih dahulu. Namun juga pada suatu hari hal tersebut akan terasa membosankan dan membuat penat, karena sudah berlangsung lebih dari delapan tahun dan entah kapan akan berakhir.

Jumat, 07 April 2017

Eko Zu, kembali perkuat PS Beltim

Liga Nusantara akan kembali di gelar pada pertengahan April mendatang. PS Beltim yang pada musim kemarin sudah melaju cukup jauh, meskipun akhirnya  harus kembali ke Negeri Laskar Pelangi dengan tangan kosong. Setelah gagal menaklukan PS Benteng dalam pertandingan Liga Nusantara musim 2016 yang diselenggarakan di Kudus, Jawa Tengah.

Pada musim ini PS Beltim akan lebih memperkuat strategi untuk menjalani laga musim 2017, setelah mendapat banyak pelajaran berharga dari liga nusantara musim 2016 kemarin. Salah satu bentuk strategi yang dilakukakan oleh PS Beltim dengan mendatangkan kembali punggawa mereka yang selama beberapa musim tidak ikut menjalani laga karena sedang menjalani pendidikan di salah satu perguruan tinggi yang ada di Jogja.

Pemain tersebut ialah Eko Zanuarsyah atau yang lebih akrab disapa Eko Zu, yang kembali dipanggil untuk bergabung  dan memperkuat klub kebanggaan PENEBOK ini. Sejak Kamis, 6 April 2017 Eko Zu, sudah berada di Belitung Timur dan akan segera menjalani latihan rutin  bersama dengan punggawa PS Beltim lainya.

Kembali hadirnya pria kelahiran 10 November tersebut diharapkan memberikan angin segar bagi PS Beltim. Serta menambah daftar pemain yang patut diperhitungkan oleh lawan ketika berhadapan dengan kesebelasan kebanggan Belitung Timur ini. (7/4/2017)

Jumat, 24 Maret 2017

Asisten III Pemkab Beltim Kunjungi Asrama Betiong

Rabu malam sekitar pukul 19:00 WIB seluruh penghuni asrama mahasiswa Betiong dikejutkan oleh kejadiran asisten III Pemkab Belitung Timur Dra. Zuryanti, M.Pd . Nampak tak biasa memang, dan mungkin baru pertama kali terjadi selama 8 tahun berdirinya asrama Betiong, seorang pejabat sekelas asisten III melakukan peninjauan langsung terhadap aset Pemkab Belitung Timur yang ada di Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini Dra. Zuryanti  melakukan peninjauan dan pengecekan terhadap kondisi fisik Asrama Betiong serta mengambil beberapa gambar untuk  hal-hal yang nampaknya sudah tidak layak atau butuh perawatan, yang akan di jadikan sebagai bahan pelaporan kepada bupati berkaitan dengan aset yang ada di jogja tersebut.

Beliau juga memberikan arahan dan sharing of experience kepada mahasiswa yang tinggal di asrama betiong dan beberapa orang mahasiswi asal Belitung Timur yang kebetulan sedang berkunjung ke asrama. Dalam arahannya beliau berpesan kepada seluruh mahasiswa/i yang hadir pada saat itu untuk semangat belajar dan kembali kedaerah dengan ilmu dan pengalaman yang mumpuni untuk membangun Belitung Timur dimasa yang akan datang supaya lebih baik lagi.

Kegiatan ramah tamah dan silaturahmi tersebut berlangsung hingga pukul 21:00 WIB. Di isi dengan tanya jawab dan diskusi dengan mahasiwa yang hadir pada saat itu, berkaitan dengan problem-problem yang terjadi di pulau Belitung, khususnya di wilayah Belitung Timur.

Salah satunya permasalahan generasi muda Belitung yang sering terjerumus pada penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol. Hal tersebut menjadi permasalahan yang cukup serius dan butuh perhatian khusus pemerintah, begitulah kira-kira ucapan yang terlontar dari seorang mahasiswa yang ada dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan pada malam hari tersebut di akhiri dengan sambutan sekaligus penutun dari ketua asrama mahasiswa Betiong yogyakarta saudara Ery masnain, yang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadirin Dra. Zuryanti, M.Pd selaku asisten III Pemkab Belitung Timur yang telah melakukan kunjungan dan peninjauan terhadap aset pemerintah Beltim yang ada di jogja. Ery juga menyampaikan harapannya supaya mahasiswa yang tinggal di asrama diberikan keringanan biaya tinggal melalui subsidi untuk pembayaran listrik mengingat asrama merupakan aset pemerintah dan sesuai dengan peranturan menteri dalam negeri Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelololaan Barang/Aset Milik Daerah BAB I Pasal I Ayat 8 bahwasanya seharusnya segala sesuatu aset pemerintah daerah menjadi tanggungjawab penuh pemerintah daerah dalam hal operasional, pengadaan, pemeliharaan dan perawatan.